SWARAINDONESIA.ID, Makassar – Perjalanan jamaah haji pada pelaksanaan tahun 1445 H 2024 M mengukir kisah tersendiri bagi seluruh jemaah dan petugas haji selama di tanah suci Mekkah dan Madinah hingga kembali ke tanah air.
Wajah elok dan sumringah, terpancar tatkala kembali menginjakkan kaki di tanah air, mematahkan berbagai gonjang-ganjing yang dialamatkan pada petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) hingga Kementrian Agama (Kemenag) secara umum terkait sistim pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, terjawab dengan sejumlah statemen para jemaah haji khususnya dari Sulawesi Tenggara saat tiba di tanah air.
Sejumlah jemaah haji yang dikonfirmasi awak media saat berada di debarkasi (aula kedatangan) Asrama Haji Sudiang Makassar Sulawesi Selatan, dua dari lima kelompok terbang (kloter) jemaah haji Sultra yang telah tiba, mengaku bangga dan puas terhadap pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Hj.Wa Muda usia 90 tahun asal Kabupaten Wakatobi Sultra yang tergabung dalam Kloter 29-UPG tak henti-hentinya mengucap syukur pada ilahi robbi karena telah diberi kesempatan di usia senjanya untuk datang dan beribadah di baitullah (rumah Allah).
Tidak sampai disitu, ungkapan terimakasihnya juga sebagai jemaah kepada petugas haji yang diamanahkan pemerintah juga berulang-ulang diutarakan setibanya di tanah air melalui debarkasi Makassar.
“Alhamdulillah, saya sudah sampai di tanah suci dan saya ikuti semua rukun haji dan Alhamdulillah saya sehat-sehat sampai saya pulang ini, saya juga terimakasih sama petugas selalu bantu selama saya di sana (makkah dan madinah) kalo saya mau ke masjid,” ungkapnya saat berada di aula kedatangan sebelum diterbangkan ke Kendari, Senin (15/7/2024).
Perempuan asal Pulau Kapota disalah satu pulau di gugusan kepulauan tukang besi wilayah Kabupaten Wakatobi, provinsi Sulawesi Tenggara ini juga menuturkan meski dirinya sebagai jemaah beresiko tinggi (resti) serta menggunakan kursi roda selama perjalanan spiritualnya di tanah suci, juga mengakui jika sesekali diperhadapkan dengan kondisi kesehatan yang tidak stabil akibat cuaca dan kelelahan.

Namun begitu, dengan kesigapan serta ketulusan dan keikhlasan para petugas haji yang selalu membersamainya, dirinya tetap semangat dalam menjalankan ibadah hingga tuntas.
“Saya ikut orang (petugas haji) yang dorong-dorong adenya pake kursi (kursi roda) dari rumah (pemondokan) sampai di masjid (baitullah) dari Ashar sampai Maghrib selalu dia temani saya, baru saya batuk eeeh,” lanjutnya sembari tertawa saat menceritakan kisahnya kepada RRI.
Hal yang sama juga diungkapkan H.La Sadinta asal Kabupaten Buton, jemaah yang masuk kategori lanjut usia (lansia) ini juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang dianggapnya sukses dalam pelaksanaan ibadah haji di tahun ini.
“Kami bersyukur kepada Allah Swt, kami di beri kesempatan menjadi panggilan (tamu) Allah Swt pada tahun ini karena kami lama menunggu sampai 12 tahun (daftar tunggu) itu yang pertama. Kedua, saya merasa bersyukur khususnya kami dari Buton, artinya sangat bersyukur pelayanan dengan baik untuk kloter ini, mulai dari berangkat sampai pulang, pelayanannya di tanah suci semuanya berjalan dengan baik sekali, Alhamndulillah,” ucapnya dengan gembira sesaat sebelum meninggalkan debarkasi menuju Bandara Sultan Hasanuddin.
Dirinya juga mengutarakan keharuannya karena salah seorang jemaah di rombongannya wafat di tanah suci makkah setelah wukuf di arafah Hj.Nurhana binti Temme Lido asal Kabupaten Konawe dan satu jemaah masih berada di Madinah yakni H.Ismail Landau bin Landau asal Kabupaten Konawe Selatan karena masih dalam perawatan medis saat rombongan kloter 29 kembali ke tanah air.
“Hanya saja kasian satu orang tidak sama-sama pulang kembali karena meninggal, jadi kami semua bersyukur kepada pemerintah khususnya PPIH dalam pelayanan ini sangat baik sekali dan mudah-mudahan kami tiba dengan selamat di daerah kami di kabupaten buton,”harapnya.

Ungkapan sama juga disampaikan salah seorang jemaah haji asal Kabupaten Konawe H.Agus Salim Karim menyampaikan kegembiraannya serta kepercayaannya terhadap pemerintah dalam pelaksanaan haji di musim ini.
“Alhamdulillah, kami dari jemaah haji kloter 29-UPG mengucapkan terimakasih kepada pembimbing haji baik ketua kloter maupun pembimbing termasuk tim medis karena selama ini mereka on time (tepat waktu) 1X24 jam membimbing kami, mengarahkan kami dan merawat kami khususnya pengarahan dalam ibadah haji,” kata Agus yang juga Ketua Regu 8.
Meski demikian lanjutnya, dalam implementasi di lapangan (tanah suci) juga diakuinya terdapat plus minus (lebih kurang) selama pelaksanaan ibadah. Namun semuanya itu berjalan baik karena beribadah semata-mata mengharap ridho Allah Swt.
“Kita tidak berbohong pak, tapi secara keseluruhannya bagus dan baiknya sudah hampir seratus persen dari pelayanan, baik makan, akomodasi hingga kendaraan shalawat, Alhamdulillah baik semua pak. Pada prinsipnya cukup bagus dan tepat waktu,” terangnya.
Sebelumnya, ungkapan sama juga diutarakan jemaah haji dari Kloter 28-UPG asal Kota Kendari yang mengawali kedatangan rombongan haji asal Sultra setibanya di debarkasi Makassar.
Hingga dirinya menganggap nilai uang yang di keluarkan untuk menuju rumah Allah tak sebanding dengan nikmatnya menunaikan ibadah haji di tanah suci dengan pelayanan prima.
“Uang itu tidak ada apa-apanya dibandingkan pelayanan, luar biasa kami salut dari petugas kloter sampai petugas kesehatan kami salut petugas daerah, jadi kami anggap uang itu tidak ada apa-apanya pak,” kata H.La Ende, jemaah Kloter 28-UPG asal Kota Kendari sebelum meninggalkan debarkasi Makassar menuju Bandara Internasional Hasanuddin, Ahad (14/7/2024).
Ia juga menuturkan, pelayanan yang dimaksud kepada jemaah baik konsumsi (makan teratur dengan gizi dan nutrisi lengkap), transportasi (armada digunakan selama di tanah suci hingga kembali di tanah air), akomodasi (pemondokan di Armuzna) hingga pelayanan kesehatan.
“Saya baru masuk ke Mekkah dan Madinah, tetapi saya alami luar biasa pelayanannya terhadap jemaah empat ratus lebih, kita tawaf di bimbing petugas, kita di arafah, muzdalifah, mina (Armuzna) sangat luar biasa pak,” ujarnya dengan penuh haru dan bangga sebagai jemaah haji tahun ini.
Dirinya juga tak henti-hentinya menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada pemerintah melalui Kemenag.
“Jadi kami ucapkan terima kasih pak kepada panitia (PPIH) Kandepag kami, Kakanwil Agama, pak Gubernur,” ucap La Ende.
Beragam ungkapan rasa para jemaah haji asal Sultra ini juga sama diungkapkan petugas haji dalam memberikan pelayanan kepada jemaah yang membersamainya selama berada di tanah haram sampai kembali daerah asal.
“Alhamdulillah, sebagai abdi tamu Allah, sejak berangkat dari daerah sampai tanah suci dan hari ini sudah kembali di sini (debarkasi) semua berjalan baik dan sesuai tugas dan janji pengabdian kami yang diamanahkan negara kami sudah tunaikan, kenyamanan dan kebahagiaan jemaah dalam menjalankan ibadah selama di sana (tanah suci) merupakan kebanggaan kami sebagai petugas,” kata H.Jamaluddin Ketua kloter 28-UPG, Ahad (14/7/2024).

Kepala Bidang Penais di Kanwil Kemenag Sultra itu juga mengungkapkan pelayanan petugas kepada jemaah dilakukan dengan sepenuh hati dengan keikhlasan yang tinggi, khususnya pelayanan kepada jemaah lansia (lanjut usia) yang mengenakan kursi roda.
“Sesuai tema haji tahun ini “haji ramah lansia dan berkeadilan” menjadi motifasi kami selaku petugas dalam memberi pelayanan kepada jemaah dan bahkan para jemaah lansia ini saat teman-teman petugas mendampinginya seperti memperlakukan kedua orang tuanya saat menjalankan ibadah dengan penuh santun dan kasih sayang yang dilakukan,” ucap Jamal dengan mata berkaca-kaca saat bersama petugas haji dikala menggiring jemaah lansia dengan kursi rodanya menuju Aula debarkasi.
Diwaktu yang sama, saat menyambut kedatangan rombongan jemaah perdana asal Sultra di debarkasi Makassar, mewakili Pj Gubernur, Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengatakan pengelolaan penyelenggaraan ibadah haji ini tidaklah mudah, jadi kerjasama yang baik dari PPIH Sulsel dan Sultra bersama jemaah telah mengikuti prosedur sejak pemberangkatan hingga pemulangan dan berkumpul kembali dengan keluarga.
“Insya Allah besok pagi akan kembali ke Kendari, dan hari ini kami atas nama pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara menerima bapak dan ibu kembali ke tanah air,” kata Asrun dalam sambutannya di Debarkasi Makassar.
Di Bagian lain, Sekda Sultra juga menyampaikan ungkapan terimakasih kepada Kementrian Agama Sulawesi Tenggara serta PPIH Sulawesi Selatan atas penyelenggaraan ibadah haji.
“Atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kakanwil Kemenag Sultra beserta seluruh jajarannya dan PPIH Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah melaksanakan kegiatan penyelenggaraan ibadah haji dengan nama baik, khususnya dalam pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Sulawesi Tenggara,” terangnya.
Penerimaan jemaah haji Kloter 28-UPG asal Kota Kendari, selain dihadiri Kakanwil Kemenag Sultra H.Muhammad Saleh juga Kepala Kantor Kemenag Kota Kendari, H.Muhammad Lalan Jaya serta Ketua Umum MUI Provinsi Sultra KH.Mursyidin, M.HI dan rombongan Kanwil Kemenag Sultra.
Penulis : Toto
Editor : Redaksi