Air Mata Dokter Haji Usai Misi Suci di Tanah Haram

- Wartawan

Senin, 15 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

dr.Hj.Hikmah Jaya (Foto: Ist)

dr.Hj.Hikmah Jaya (Foto: Ist)

 

SWARAINDONESIA.ID, Makassar – Menunaikan ibadah haji yang sakral memiliki kenangan tersendiri yang tak dilupakan bagi jemaah dan petugas haji pada musim haji 1445 H/2024 M di Mekkah dan Madinah Arab Saudi.

Perjalanan ritual selama 43 hari penuh kisah dan berkesan ini, dirasakan pula oleh dr.Hj.Hikmah Jaya, salah seorang petugas kesehatan yang tergabung dalam Kloter 29-UPG asal Sulawesi Tenggara (Sultra) saat menyertai jemaah selama berada di Mekkah dan Madinah Arab Saudi.

Dihadapan Humas Kemenag di Debarkasi Makassar, dr.Hikmah menuturkan kisah pengabdiannya dalam misi haji selama berada di tanah suci.

Mulai dari tahapan Ihram dilakukan di miqat sebagai tempat tertentu yang telah ditetapkan, Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah, menginap di Muzdalifah untuk mabit hingga terbit fajar, Lempar Jumrah di bukit aqabah Mina, Tahallul dengan cara mencukur sekurangnya tiga helai rambut, menginap di Mina setelah mengerjakan rangkaian tahallul kedua hingga tawaf wada sebelum jemaah haji kembali ke kampung halaman.

Dengan deraian air mata saat mengawali cerita kisahnya memberikan pelayanan kepada jemaah haji yang bersamanya, terdapat salah seorang jemaah bernama Hj.Nurhana binti Temme Lido asal Kabupaten Konawe merupakan salah satu pasiennya yang dirujuk ke RS An Nour Mekkah Arab Saudi.

Tidak sampai sepekan dalam penanganan medis, jemaah yang dirawatnya ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 26 Juni 2024 sekira pukul 13.15 WAS.

“Meninggalnya itu setelah Armuzna (arafah, muzdalifah dan mina), meninggal setelah kami rawat di klinik Indonesia selama dua hari, di hari ketiga mengalami keburukan (kritis) dan di rujuk ke rumah sakit Arab Saudi tepatnya di rumah sakit An Nour,” ungkapnya, hingga tak tahan meneteskan air mata sembari menjelaskan proses awal Almarhumah di rawat.

Ia juga menguraikan sikap tanggap dan reaksi cepat sebagai petugas haji dalam memberikan pelayanan kesehatan pada jemaah dengan harapan seluruh jemaah di kloternya kembali utuh ke tanah air.

“Jadi waktu itu kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kami berusaha semoga jemaah kami nggak ada yang tertinggal, nggak ada yang meninggal, tapi qadarullah (ketetapan Allah) mungkin sudah ketetapan dari Allah ada satu jemaah kami, masya Allah wafat di tanah suci Mekkah,” lanjutnya dengan isak tangis yang tak terbendung.

“Saya berdo’a semoga itu suatu penghormatan hamba Allah SWT karena Alhamdulillah beliau sudah jadi Hajja (Hj) meninggal di tanah suci, masya Allah di makamkan di tanah suci, di sholat kan di Masjidil Haram,” sambung dr.Hikmah.

Wafatnya jemaah haji asal Kabupaten Konawe ini lanjutnya, juga mendapatkan keistimewaan tersendiri terhadap almarhumah, dimana diyakininya selain wafat saat menjalankan ibadah haji juga di makamkan di tanah haram kota suci bagi umat islam.

Tidak sampai disitu, kesedihan atau kepiluan dokter haji ini dari 450 jemaah haji kloter 29, selain satu diantaranya yang wafat, terdapat satu lagi jemaah yang masih menjalani perawatan medis di tanah suci setelah mereka meninggalkan kota Madinah menuju debarkasi Makassar.

Jemaah tersebut bernama H.Ismail Landau bin Landau asal Kabupaten Konawe Selatan dengan nomor paspor E6304785 dan nomor Porsi 2400032828 yang mustinya pulang ke tanah air pada 13 Juli 2024 pukul 17.20 WAS.

Jemaah yang sudah tergolong lanjut usia (Lansia) ini di rujuk ke ICU RS King Salman Madinah salah satu rumah sakit rujukan jemaah haji indonesia karena di diagnosa penurunan kesadaran ec. Imbalance Elektrolit (Hiponatremia Berat) + Hipokalemia.

“Satu lagi kesedihan saya karena menjelang menuju kepulangan ada satu jemaah yang di rawat di rumah sakit Arab Saudi tepatnya di King Salman,” urainya.

“Alhamdulillah kami sudah melakukan evaluasi, melakukan koordinasi kepada KKHI (klinik kesehatan haji indonesia) kira-kira apakah jemaah kami bisa ikut bersama rombongan, tapi qadarullah karena kesehatan belum stabil, jadi terpaksa kami harus duluan menuju ke Makassar dan kemungkinan besar beliau ikut pada kloter di belakang, Insya Allah dan mohon do’anya semoga beliau sehat dan bisa kembali ke tanah air,” sambungnya.

Belum berhenti disitu, petugas kesehatan dan berdisiplin ilmu dokter spesialis ini juga menjustifikasi jika dirinya belum sepenuhnya menjalankan misi haji sesuai dengan ekspektasi atau harapannya.

“Itu yang membuat (terharu) saya, ternyata saya belum bisa membawa seluruh jemaah kloter 29 kembali ke tanah air,” tuturnya.

Sebagai bahan evaluasinya selaku petugas haji 2024 ini, dirinya menyampaikan kepada calon jemaah haji pada musim haji di tahun yang akan datang agar mematuhi segala instruksi penyelenggara ibadah haji dari pemerintah Indonesia.

“Karena kita ketahui haji ini adalah haji yang membutuhkan fisik, karena saya saja sebagai petugas mengikuti semua rangkaian ibadah haji ini merasakan kelelahan, mungkin euforia (kebahagiaan) dari jemaah akhirnya karena aktifitas yang beruntun dan berlebihan, akhirnya kelelahanlah yang memicu munculnya penyakit yang bisa menyebabkan jemaah bisa sampai wafat,” pesannya kepada seluruh calon jemaah haji berikutnya.

Jemaah haji kloter 29-UPG asal Sultra ini merupakan gabungan jemaah dari Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Buton, Buton Utara dan jemaah dari Kabupaten Wakatobi.

Berita Terkait

Ridwan Bae Tegaskan Program Aspirasi Yang Diperjuangkan Tak Ada Istilah Mahar, Minta Masyarakat Waspadai Penipuan
Irjen Pol Didik Agung Widjanarko Resmi Pimpin Kapolda Sultra
Lobi Presiden Prabowo, Ridwan Bae Dapat Angaran Rp 60 Milyar Untuk Benahi Jalan Penghubung di Desa Sambadente Konut
Gerakan Pencopotan Kapolres Konsel Dinilai Tendensius dan Tidak Memahami Konteks Persolan Dilapangan
Warga Bombana Apresiasi Kunjungan Lapangan Tim Tipiter Mabes Polri di Kawasan PT PLM
Bangkit Lawan Kekerasan Anak, Pemuda Sultra Bentuk NDPR
Sejarah Tercipta di Kejagung RI, Peringatan Perdana Hari Lahir Kejaksaan di Usia ke-79
Komisioner KPI Sultra Apresiasi HUT ke-79 RRI: Selalu Menginspirasi Indonesia
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 07:57 WIB

Ridwan Bae Tegaskan Program Aspirasi Yang Diperjuangkan Tak Ada Istilah Mahar, Minta Masyarakat Waspadai Penipuan

Sabtu, 24 Mei 2025 - 10:14 WIB

Irjen Pol Didik Agung Widjanarko Resmi Pimpin Kapolda Sultra

Jumat, 18 April 2025 - 09:57 WIB

Lobi Presiden Prabowo, Ridwan Bae Dapat Angaran Rp 60 Milyar Untuk Benahi Jalan Penghubung di Desa Sambadente Konut

Kamis, 7 November 2024 - 10:19 WIB

Gerakan Pencopotan Kapolres Konsel Dinilai Tendensius dan Tidak Memahami Konteks Persolan Dilapangan

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 07:02 WIB

Warga Bombana Apresiasi Kunjungan Lapangan Tim Tipiter Mabes Polri di Kawasan PT PLM

Berita Terbaru

Kuasa hukum PT TAS, Sulaiman (Tengah) didampingi Direksi PT Tas.Foto: Redaksi

Bisnis

PT TAS: Hentikan Tuduhan Tendensius, Aktivitas Kami Legal

Rabu, 18 Jun 2025 - 07:48 WIB

Foto bersama puluhan pengurus POC Sultra Chapter periode 2025-2028. Foto: Redaksi

Daerah

Pengurus POC Sultra Masa Bakti 2025-2028 Resmi Dilantik

Sabtu, 14 Jun 2025 - 16:17 WIB